- Admin
- Posted on
- No Comments
Kabupaten Jayapura – Sabtu, 5 Oktober 2024, Pj. Bupati Kabupaten Jayapura Semuel Siriwa raih gelar Doktor dalam bidang kajian utama Ilmu Pemerintahan
Promosi Doktor yang berlangsung di Atumakuri Ballroom Hotel Suni Sentani ini diketuai oleh Direktur Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih Prof. Dr. Drs. Akbar Silo, MS, sebagai pimpinan sidang sekaligus ketua tim promotor dan didampingi oleh Prof. Dr. Vince Tebay, S. Sos., M. Si, dan Dr. Renida J. Torobi, S. Sos., M. Si, sebagai Ko-Promotor.
Adapun disertasi yang disidangkan pada promosi Doktor Ilmu Sosial ini berjudul “Model Kebijakan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Adat di Wilayah Perkebunan Kelapa Sawit Kabupaten Keerom. Mampu dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji yang terdiri dari Dr. Ir. A. Masyahoro, M. Si sebagai penguji eksternal, Prof. Dr. Arung Lamba, SE., M.Si., Dr. Hans Z. Kaiwai, SE., M.Sc., Agr., Dr. Hiskia C.M Sapioper, S. Sos., M. Si., Dr. Yusuf Gabriel Maniagasi, S. Sos., M. Si., dan Dr. Yosephina Ohoiwutun, M. Si, sebagai penguji internal.
Promovendus Semuel Siriwa, mengatakan dalam presentasinya bahwa penelitian yang ia lakukan adalah untuk mengkaji dampak perkebunan kelapa sawit terhadap kesejahteraan masyarakat adat di Kabupaten Keerom, Papua dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesejateraan dan merumuskan strategi kebijakan yang tepat.
Hasil penelitian ini mengungkapkan transformasi kesejahteraan yang mendalam pada masyarakat adat Kabupaten Keerom sejak masuknya perkebunan kelapa sawit. Lanskap ekonomi tradisional yang sebelumnya dodominasi oleh pertanian subsistem dan ketergantungan pada hasil hutan, kini telah bergeser ke arah pasar yang lebih modern dan berorientasi pada perkebunan sawit. Perubahan ini membawa dampak ganda bagi masyarakat setempat. Namun, disisi lain perubahan ini juga membawa tantangan besar. Ketimpangan ekonomi mulai terlihat jelas antara pemilik lahan dan buruh tani, serta antara penduduk lokal dan pendatang. Hal ini tidak hanya berdampak pada ekonomi mereka, tetapi juga mengancam praktik budaya tradisional yang erat kaitannya dengan tanah dan hutan.
Dalam pemeparan lain, beliau menjelaskan faktor kunci yang mempengaruhi diantaranya adalah kebijakan pemerintah, baik ditingkat pusat maupun daerah, memainkan peran penting dalam mengatur perkembangan sektor ini dan pemberdayaan masyarakat. Peran lembaga adat dalam negoisasi dan pengambilan keputusan terkait lahan juga sangat krusial dalam menentukan arah perkembangan ekonomi masyarakat.
Sedangkan strategi kebijakan yang direkomendasikan mencakup empat aspek utama: orientasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekosistem, resolusi konflik atas tanah adat yang melindungi hak-hak masyarakat adat, perkembangan ekonomi yang berkelanjutan, dan penguatan aspek sosial untuk mempertahankan kohesi masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa diperlukan pendekatan holostik dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat adat untuk mencapai pertumbuhan kesejahteraan masyarakat adat yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam berita acara yang dibacakan didepan Sidang Saudara Promovendus dinyatakan LULUS dengan Predikat Kelulusan CUMLAUDE
Dokumentasi: By Poli (Staf PPs Uncen)